Rabu, 16 Oktober 2013

Pertempuran Sugesti Hypnotherapist VS Keluarga

Dalam banyak kasus yang saya tangani, entah itu masalah depresi, OCD, penderita kebiasaan buruk apapun, ada perbedaan signifikan antara :

  • Penderita adalah seorang dewasa mandiri dengan penderita yang masih berstatus "anak" dan hidup dibawah pengaruh orang tua.
  • Anak2 yang orang tuanya mau diberi bimbingan bagaimana cara mendukung kepulihan anak, dengan anak2 yang orang tuanya bersikap "semau gue"
Konon masalah psikis anak berapapun usianya (bukan hanya anak-anak) didapatnya sebagian besar adalah bersumber dari orang tua. Bagaimana pola asuh, sikap, tindakan dan kebiasaan berkata2 (lebih tepatnya : cara orang tua mengata2i anaknya sampai anaknya tenggelam dalam masalah  psikisnya)

Anak penderita biasanya typical perasa atau yang peka perasaannya. Misal anak2 yang sifat dasarnya butuh pujian tetapi sehari2 selalu dicela dan dimaki2 oleh orang tuanya, lalu sang anak bermasalah, entah itu stress, depresi, ocd, bad habbits apapun. Nah, semakin lama orang tua melihat perubahan perilaku anak umumnya orang tua menjadi semakin jengkel,
emosional, mudah mengarahkan kata2 yang menyerang dan menenggelamkan psikis anak, sehingga anak semakin terpuruk dalam masalahnya.

Hypnotherapy sering dipandang sebagai "tablet ampuh" yang sekali telan penderita langsung pulih 180 derajat dari kondisi bermasalahnya. Lalu orang tua jadi lupa bahwa kita sedang memulihkan kondisi psikologis yang nota bene adalah pikiran dan perasaan dari seorang manusia yang hidup, yang butuh bimbingan, dukungan manakala penderita ingin pulih atau baru saja mau memulihkan dirinya.

Disinilah KUNCI KESEMBUHAN itu.

Ada klien dengan kasus yang hampir sama dan dengan keinginan sembuh yang hampir sama besarnya, akan tetapi mengapa yang satu jauh lebih cepat sembuh dibanding penderita lainnya.

Jawabannya adalah perbedaan kesediaan keluarga untuk mendukung kepulihannya itu. Ada keluarga yang dengan total mendengar bimbingan Hypnotherapist dan kemudian melaksanakannya, tetapi ada pula yang cuma setengah hati, bahkan jangan heran, ada juga yang menganggap sepi hubungan antara sikap mereka dengan kepulihan penderita.

Misal bagaimana keluarga harus mengubah ucapan2 negatifnya terhadap penderita. Stop mengutuki penderita hanya karena merasa jengkel dengan kelainan penderita.
Saya sering mengatakan kepada pihak keluarga bahwa saya baru saja membantu bawah sadar penderita untuk pulih, kalianlah yang melanjutkan dengan memberikan "vitamin perhatian dan kasih sayang"

Sebagian klien saya nyata sembuh total dari masalah mereka karena mendapat dukungan keluarga, namun ironisnya sebagian lagi memilih melakukan perang sugesti dengan saya. Saya berupaya memulihkan penderita dan penderita ingin pulih, tetapi keluarga menenggelamkan dia kembali dengan amarah, kutukan dan sumpah serapah.

Jika keadaannya demikian, siapakah seharusnya yang lebih layak dan membutuhkan hypnotherapy ?

Sadarilah ini sebelum anda membawa keluarga anda yang butuh pertolongan saya.